Jakarta - Indonesia Security Incident Respont Team on Internet/Cordinator Center (Id-SIRTII/CC) menyebut setiap hari ada 40 ribu serangan cyber ke Indonesia, dari sekian banyak serangan, yang bermotif karena ekonomi belum tinggi.
Serangan bermotif ekonomi di sini biasanya serangan ke perbankan atau lembaga tertentu yang menyebabkan kerugian secara material. Menurut Ketua Id-SIRTII Rudi Lukmanto, serangan yang dimonitor atau dalam bentuk laporan masih dalam tahap merusak tampilan saja.
"Biasanya itu juga motifnya karena lebih iseng, atau mengingatkan admin situs pemerintah khususnya agar memperhatikan lubang di situsnya tersebut," terangnya, di sela-sela pembukaan Kompetisi Jawara Cyber, di Gedung BPPT, Jakarta, Selasa (17/7/2012).
Karena Id-SIRTII adalah lembaga pengawas internet yang bersifat hanya memonitor dan menerima laporan, Rudi pun menganalisa kalau belum tingginya serangan hacker karena bermotif ekonomi karena berbagai alasan.
Alasan pertama, bisa saja pihak perbankan enggan melaporkan kejadian bila memang ada serangan yang memakan korban. Karena biasanya, menurut Rudi, hal tersebut berkaitan dengan privasi pengguna.
"Kedua adalah tiap-tiap perbankan sudah mempunyai CERT (Computer Emergency Response Team), jadi bila ada masalah langsung diselesaikan. Bahkan kebanyakan SDM mengurusi masalah ini, biasanya SDM lokal. Karena memang ini menyangkut data yang sangat senstif," tandasnya.
Id-SIRTII sendiri mengungkapkan pada tahun 2011 lalu, sebagian besar serangan hacker dari luar negeri menyerang situs pemerintah atau sekitar 3 juta serangan ke situs go.id.
"Posisinya sempat tinggi. Namun beberapa waktu belakangan posisi serangan Go.id sudah menurun, yang tinggi malah domain sch.id," tandasnya, tanpa merinci serangan hacker berasal dari negara mana saja.
Sumber : http://inet.detik.com/read/2012/07/17/142525/1967333/323/serangan-hacker-di-indonesia-kebanyakan-cuma-iseng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar