Dubai - Organisasi pelacak terorisme dunia maya, The
Search for International Terrorist Entities (SITE) Intelligence Group
mengungkapkan bahwa bank-bank di Amerika Serikat akan menjadi target
serangan cyber.
Pelaku diduga dilancarkan oleh militan Islam
garis keras. Menurut SITE, hal ini dilakukan sebagai bentuk respons
terhadap film anti islam yang tengah menuai kontroversi, Innocence of
Muslims.
Para peretas mengaku sebagai 'Cyber Fighters of Izz
al-Qassa'. "Kelompok tersebut mengancam untuk menyerang situs bank Wells
Fargo pada hari Selasa, kemudian US Bank pada Rabu dan PNC Bank di hari
Kamis," jelas SITE seperti dikutip dari AFP, Rabu (26/9/2012).
Pekan
lalu, US Bank Chase (bank yang terafiliasi JP Morgan) dan Bank of
America telah lebih dulu mendapatkan serangan cyber yang diduga
dilakukan oleh kelompok yang sama.
"Operation Ababil (nama
operasi serangan cyber tersebut) dimulai dari Bank of Amerika. Keduanya
akan menyerang bank terbesar yakni US, Chase. Penyerangan berseri ini
akan terus berlanjut sampai film keji tersebut (Innocence of
Muslim-red.) menghilang dari internet," terang sebuah pesan yang
ditandatangani grup teroris tersebut seperti di posting di website
pastebin.com.
Belakangan memang film 'Innocence of Muslims'
menuai banyak protes dari seluruh penduduk Islam di dunia. Grup tersebut
mengaku siap menyerang sektor vital negara.
Adapun pernyataan
grup tersebut yang juga memberikan peringatan kepada negara lain.
"Operasi bisa menyerang Israel, Prancis dan Institusi Finansial di
Inggris," terang SITE.
Sumber : http://inet.detik.com/read/2012/09/26/115306/2037226/323/bank-amerika--dihantui--dedemit-maya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar